CALIFORNIA - Ilmuwan telah melakukan penelitian
mengenai petunjuk adanya air di bulan. Tidak hanya di bulan, para
peneliti kini mengungkapkan temuan barunya, yang mengindikasikan mantel
(lapisan) Mars memiliki konsentrasi air yang mirip dengan Bumi.
Dilansir Theregister, Jumat (22/6/2012), secara khusus, para peneliti mengatakan bahwa batuan di lapisan Mars bisa mempunyai konsentrasi air antara 70 sampai 300 bagian per juta. Bila angka tersebut dibandingkan dengan lapisan di Bumi, batuan di planet ketiga dalam tata surya ini menunjukkan konsentrasi air antara 50 sampai 330 Parts per million (PPM).
Ilmuwan yang meneliti, Francis McCubbin dan Erik Hauri meneliti meteorit yang berasal dari planet merah tersebut. Meteorit bernama Shergottite tercipta oleh pencairan sebagian lapisan Mars. Kemudian mengkristal, mendekati permukaan planet sebelum akhirnya keluar sekira 2,5 juta tahun lalu menuju Bumi.
Ilmuwan menganalisis kadar air mineral pada dua meteorit dengan proses sejarah yang berbeda. Hauri mengatakan, kadar air pada dua sampel yang berbeda itu menunjukkan kesamaan.
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa air telah tercipta selama pembentukkan Mars. Planet tersebut mampu menyimpan air di bagian dalamnya selama masa diferensiasi (proses) planet," ujar Erik Hauri.
Hauri percaya temuannya mengenai jumlah kadar air di Mars tersebut, bisa mendukung Mars untuk memiliki satu kehidupan. Apabila terjadi aktivitas atau proses pada gunung berapi di planet tersebut, yang membawa air hingga ke permukaan.
Dilansir Theregister, Jumat (22/6/2012), secara khusus, para peneliti mengatakan bahwa batuan di lapisan Mars bisa mempunyai konsentrasi air antara 70 sampai 300 bagian per juta. Bila angka tersebut dibandingkan dengan lapisan di Bumi, batuan di planet ketiga dalam tata surya ini menunjukkan konsentrasi air antara 50 sampai 330 Parts per million (PPM).
Ilmuwan yang meneliti, Francis McCubbin dan Erik Hauri meneliti meteorit yang berasal dari planet merah tersebut. Meteorit bernama Shergottite tercipta oleh pencairan sebagian lapisan Mars. Kemudian mengkristal, mendekati permukaan planet sebelum akhirnya keluar sekira 2,5 juta tahun lalu menuju Bumi.
Ilmuwan menganalisis kadar air mineral pada dua meteorit dengan proses sejarah yang berbeda. Hauri mengatakan, kadar air pada dua sampel yang berbeda itu menunjukkan kesamaan.
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa air telah tercipta selama pembentukkan Mars. Planet tersebut mampu menyimpan air di bagian dalamnya selama masa diferensiasi (proses) planet," ujar Erik Hauri.
Hauri percaya temuannya mengenai jumlah kadar air di Mars tersebut, bisa mendukung Mars untuk memiliki satu kehidupan. Apabila terjadi aktivitas atau proses pada gunung berapi di planet tersebut, yang membawa air hingga ke permukaan.
0 comments:
Post a Comment