KARBOHIDRAT
Pertemuan ke-26 dan 27
A.
Ringkasan Materi
Karbohidrat terdiri dari unsur
kerbon, hidrogen, dan oksigen. Rumus umumnya Cn(H2O)n
dengan perbandingan hidrogen 2 : 1. Berdasarkan jumlah unit gulanya,
karbohidrat dapat digolongkan menjadi monosakarida (gula sederhana),
disakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
1.
Monosakarida
Monosakarida berupa kristal yang larut
dalam air, tidak dapat dihidrolisis menjadi gula yang lebih sederhana, tidak
larut dalam pelarut non polar, tidak berwarna, dan bisanya manis. Berdasarkan
jumlah atom karbon pembentuknya dapat dibedakan sebagai berikut.
a.
Triosa
merupakan monosakarida yang terdiri dari 3 atom karbon. Contoh :
gliseraldehid dan dihidroksiaseton.
b.
Tetrosa
terdiri dari 4 atom karbon. Contoh : eritrosa.
c.
Pentosa
terdiri dari 5 atom karbon. Contoh : D-ribosa dan D-deoksiribosa.
d.
Heksana
terdiri dari 6 atom karbon. Contoh : D-glukosa, dan D-fruktosa.
e.
Heptosa
terdiri dari 7 atom karbon.
Monosakarida memiliki gugus karbonil (C =
O) dan gugus hidroksil (OH). Jika gugus karbonil berada pada ujung rantai
katbon merupakan suatu aldehid, maka disebut aldosa. Sedang jika gugus
karbonil berada dianara atom karbon merupakan suatu keton, maka disebut ketosa.
Misalnya D-glukosa merupakan aldoheksona dan D-fruktosa merupakan ketoheksona.
Struktrur monosakarida seperti di atas merupakan struktur monosakarida terbuka
yang disebut rumus proyeksi atau konformasi Fischer
karena dikemukakan oleh Emil Fischer.
Monosakarida yang terdiri dari lima atau
lebih atom karbon dalam larutannya dapat berinteraksi intramolekul menghasilkan
struktur siklis (tertuup). Bentuk siklis ini kemukakan oleh Bernhard Tollens
dan penggambarannya secara perpektif dikemukakan oleh Walter N. Haworth,
sehingga rumus siklis disebut juga rumus Haworth.
Jika glukosa dilarutkan dalam air, maka akan berubah dari struktur terbuka
menjadi siklik.
Apabila monosakarida yang mempunyai gugus
aldehid direaksikan dengan senyawa-senyawa prngoksidasi, seperti Fe(CN)2,
H2O2, atau ion Cu2+, maka monosakarida dapat
mereduksi senyawa-senyawa tersebut. Gula yang mampu mereduksi disebut gula
pereduksi. Fruktosa yang mempunyai gugus keton dapat mereduksi karu
bertautomeri dalam basa.
2.
Isomer Monosakarida
Monosakarida mmepunyai isosmer geometri
karena cincin atom karbonnya membentuk bidang, sehingga kedudukan gugus-gugus
OH dan H berada dalam ruang berbeda. Isomer geometri dinyatakan dengan :
a.
Posisi
D, jika gugus OH pada atom C nomor 2 berada di kanan (konformasi Fizcher) atau
jika atom C nomor 6 berada di atas bidang (konformasi Haworth).
b.
Posisi
L, jika gugus OH pada atom C nomor 2 berada di kiri (konformas Fischer) atau
jika atom C nomor 6 berada di bawah bidang (konformasi Haworth).
Selain itu dikenal juga isomer yang
didasarkan pada kedudukan gugus OH pada atom C nomor 1. jika gugus OH di atas
bidang disebut kedudukan b, tetapi jika di bawah bidang disebut
kedudukan a, sehingga glukosa mempunyai empat macam isomer
geometri, yaitu a-D-glukosa, a-L-glukosa, b-D-glukosa, dan b-L-glukosa.
Monosakarida juga mempunyai isomer optis
yaitu isomer yang disebabkan oleh perbedaan arah putar bidang polarisasi
cahaya. Pada dasarnya cahaya dapat dianggap sebagai geombang yang bergetar
dengan bidang getar ke segala arah. Cahaya yang hanya mmepunyai satu arah
bidang getar disebut cahaya terpolarisasi. Zat yang dapat memutar
arah bidang polarisasi cahaya disebut zat optis aktif.
Terjadinya sifat optis aktif pada suatu senyawa karbon menunjukkan senyawa
tersebut merupakan senyawa kiral, yaitu senyawa yang mempunyai atom
karbon asimetris. Atom karbon asimetris adalah atom karbon yang mengikat
empat gugus yang berbeda. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dikenal
istilah-istilah sebagai berikut.
a.
Enantiomer, yaitu senyawa yang satu bayangan cermin
dari senyawa yang lain.
b.
Diastereomer, yaitu senyawa yang satu bukan
bayangan cermin dari senyawa yang lain
c.
Campuran rasemat, ayitu campuran dua
senyawa yang bersifat optis aktif dengan komposisi masing-masing 50 %, sehingga
membentuk campuran tidak optis aktif.
d.
Senyawa meso, yaitu senyawa yang mempunyai
atom karbon asimetris, tetapi bersifat optis aktif karena senyawa tersbeut
mempunyai bidang simetris, sehingga bukan senyawa kiral.
3.
Sifat-sifat Penting Beberapa Monosakarida
Beberapa monosakarida penting yang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, antar lain sebagai berikut.
a.
Glukosa,
dapat diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati (amilum),
mempunyai sifat:
1)
Memutar
bidang polarisasi cahaya ke kanan (+ 52,7°) sehingga disebut dekstrosa.
2)
Dapat
mereduksi larutan Fehling dan membentuk endapan merah bata.
3)
Dapat
difermentasikan menghasilkan alkohol (etanol), C3H12O6
® 2 C2H5OH + 2 CO2
4)
Dapat
mengalami mutarotasi
b.
Fruktosa,
disebut juga gula buah, diperoleh dari hidrolisi sukrosa, mempunyai sifat :
1)
Memutar
bidang polarsasi cahaya ke kiri (-92,4°) sehingga disebut levulosa.
2)
Dapar
mereduksi larutan Fehling dan membentuk endapan merat bata.
3)
Dapat
difermentasikan.
4)
Dapat
mengalami mutarotasi.
c.
Galaktosa,
dapat diperoelh dari hidrolisis gula suus (laktosa), mempuyai sifat :
1)
Dapat
mereduksi larutan Fehling dan membentuk endapan merah bata.
2)
Tidak
dapat difermentasi.
0 comments:
Post a Comment